Jumat, 02 Desember 2011

MEMBANGUN SUATU MEREK YANG KUAT

Inti merek yang berhasil adalah produk atau jasa yang hebat, didukung oleh perencanaan yang seksama, sejumlah besar komitmen jangka panjang, dan permasaran yang direncang dan di jalankan secara kreatif. Merek yangkuat menghasilkan loyalitas konsumen yang tinggi.


Ø  Apakah Ekuitas Merek itu ?
Keahlian pemasar professional yang paling unik adalah kemampuan mereka untuk menciptakan mempertahankan , memajukan dan melindungi merek.
American Marketing Association mendefinisikan merek sebagai “Nama,Istilah,Tanda,Lambang,atau Desain, atau kombinasinya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi barang atau jasa dari salah satu penjual atau kelompok penjual dan mendiferensiasikan mereka dari para pesaing.” Penetapan merek sudah ada selama berabad abad sebagai sarana untuk membedakan barang dari satu produsen dengan produsen lainnya.


Ø  Peran Merek
Merek mengidentifikasikan sumber atau pembuat produk dan memungkinkan konsumen bisa individual atau organisasi untuk menuntut tanggung jawab atas kinerja kepada pabrikan atau distributor tertentu.konsumen dapat belajar tentang merek melalui pengalaman masa lalu dengan produk tersebut dan program pemasaran, menemukan merek mana yang memuaskan kebutuhan mereka dan mana yang tidak.
Merek juga melaksanakan fungsi yang berharga bagi perusahaan . Pertama merek menyederhanakan penaganan atau penelusuran produk. Merek membantu mengatur catatan persediaan dan catatan akutansi. Merek juga menawarkan perlindungan hukum kepada perusahaan untuk fitur-fitur  atau aspek unik produk.Nama merk juga dapat melindungi hak paten dan kemasan dapat dilindungi melalui hak cipta dab rancangan hak milik. Hak milik ini  memastikan bahwa perusahaan dapat berinvestasi dengan aman dalam merek tersebut dan dapat mendapatkan keuntungan dari sebuah asset yang berharga. Loyalitas merek memberikan tingkat permintaan yang aman dan dapat diperkirankan bagi perusahaan dan menciptakan  penghalang yang mempersulit perusahaan lain untuk memasuki pasar.

Ø  Ruang Lingkup Penetapan Merek
Penetapan merek (branding) adalah memberikan kekuatan merek kepada produk dan jasa. Penetapan merek adalah tentang menciptakan  perbedaan  antar produk. Pemasar  harus mengajarkan tentang “siapa” produk itu kepada konsumen dengan memberikan  namanya dan elemen merek lain  untuk mengidendifikasi produk begitu pula dengan apa yang dilakukan  produk dan mengapa konsumen harus memperhatikan.
Penetapan merek menciptakan struktur mental yang membantu konsumen mengatur pengetahuan mereka tentang produk dan jasa dengan cara menjelaskan pengambilan keputusan mereka dan dalam proses nya memberikan nilai bagi perusahaan.
Agar strategi penetapan merek berhasil dan nilai merek dapat tercipta, konsumen harus diyakini bahwa ada perbedaan berarti di antara merek dalam kategori produk atau jasa.  Perbedaan merek sering berhubungan dengan atribut atau manfaat produk itu sendiri.


Ø  Mendefinisikan Ekuitas Merek
Ekuitas merek (brand equity ) adalah nilai tambah yang diberikan pada produk dan jasa. Ekuitas merek dapat tercemin dalam cara konsumen berpikir ,merasa dan bertindak dalam hubungan dengan merek dan juga haraga , pangsa pasar ,dan profibilitas yang di berikan merek bagi perusahaan.
Prinsip dari model ekuitas merek berbasis pelanggan adalah bahwa kekuatan merek terletak pada apa yang dilihat ,dibaca,didengar,dipelajari,dipikirkan dan dirasakan pelanggan tentang merek sepanjang waktu.
Ekuitas merek berbasis pelanggan (customer based brand equity). Pengaruh diferensial yang dimiliki pengetahuan merek atas respons konsumen terhadap pemasaran merek tersebut. Sebuah merek memiliki ekuitas merek berbasis pelanggan positif ketika konsumen bereaksi lebih positif terhadap produk dan cara produk itu dipasarkan ketika merek itu teridentifikasi, dibandingkan ketika merek itu tidak teridentifikasi. Merek mempunyai ekuitas merek negative jika konsumen tidak terlalu menyukai aktifitas pemasaran untuk merek itu dalam keadaan yang sama. Ada tiga bahan kunci ekuitas merek berbasis pelanggan.
 Pertama ,ekuitas merek timbul akibat perbedaan respon konsumen. Jika tidak ada perbedaan ,maka pada intinya produk nama merek merupakan suatu komoditas atau versi generic dari produk. Persaingan kemungkinan timbul dalam hal harga.

Kedua perbedaan  respons adalah akibat pengetahuan konsumen tentang merek. Pengetahuan merek (brand knowledge) terdiri dari semua pikiran ,perasaan ,citra,pengalaman ,keyakinan dan lain-lain yang berhubungan dengan merek. Secara khusus , merek harus menciptakan asosiasi merek yang kuat ,menyenangkan dan unik dengan pelanggan.
 Ketiga Ekuitas merek sebagai jembatan. Dari persperktif ekuitas merek , pemasar harus memikirkan semua biaya pemasaran yang dikeluarkan untuk produk danjasa setiap tahun sebagai investasi dalam pengetahuan merek konsumen. Kualitas investasi dalam pembangunan merek merupakan faktor penting, tidak selalu kuantitasnya, walaupun sejumlah minimal tertentu memang tetap hatus dikeluarkan.
Pada saat yang sama, pengetahuan merek yang tercipta oleh investasi oleh investasi pemasaran akan memberika arah masa depan yang tepat bagi merek. Konsumen akan memutuskan berdasarkan apa yang mereka pikirkan dan rasakan tentang merek  keman dan bagaimana mereka piker merek itu seharusnya di presepsikan dan berkenaan atau tidak akan segala bentuk tindakkan atau program pemasaraan.
Janji Merek (brand promise) adalah visi pemasaran tentang seperti apa merek seharusnya di lakukan untuk konsumen. Pada akhirnya, nilai dan prospek masa depan merek sebenarnya terletak pada konsumen , pengettahuan mereka tentang merek dan kemungkinan respons mereka terhadap kegiatan pemasaran sebagai hasil pengetahuan ini. Mememahami pengetahuan merek konsumen sangat penting karena merupakan dasar ekuitas merek.


Model Ekuitas Merek
Meskipun pemasar berpandangan serupa mengenai prinsip menerapan merek dasar, sejumlah model ekuitas merek menawarkan beberapa perspektif berbeda. Ada empat model yaitu Penilai Asset Merek,Brandz, Model Akker, Model Resonansi Merek.
Ø  Penilai Asset Merek
Dalam penilai asset merek ada 5 komonen atau pilar kunci dari ekuitas merek menurut BAV (Brand Asset Valuator):
o   Difrensiasi (Differentiation) menukur tingkat sejauh di mana merek dianggap berbeda dari merek lain.
o   Energi (Energy) mengukur arti memonentum merek.
o   Relevansi(Relevance) mengukur cakupan daya tarik merek.
o   Harga diri (Esttem) mengukur seberapa baik merek dihargai dan dihormati.
o   Pengetahuan (Knowledge) mengukur kadar keakraban dan keintiman konsumen dengan merek.

  Difrensiasi ,Energi,Relevansi digabungkan untuk menentukan kekuatan merek yang menggerakkan. Ketiga pilar ini menunjukan nilai masa depan merek . harga diri dan  pengetahuaan  bersama-sama menciptakan Reputasi Merek, yang lebih merupaan Kartu laporan tentang kinerja masa lalu. Gabungankekuatan merek yang mengerakkan dan reputasi merek membentuk Power Gird, yang menggambarkan tahap-tahap situs pengembangan merek.
Ø  Brandz
Menurut model ini , pengembangan merek mengikuti sederet langkah yang berurutan , masing-masing bergantung pada keberhasilan pencapaian langkah sebelumnya.


   Terikat


Keunggulan


Kinerja


Relevasi

kehadiran
 Tidak ada yang mengalahkannya


Apakah ia menawarkan suatu yang lebih baik dibandingkan lainnya?

Dapatkah ia menghantarkan ?

Apakah ia menawarkan sesuatu?

Apakah saya mengetahuinya?

Konsumen “yang terkait“ yang berada di puncak piramida, membangun hubungan yang lebih kuat dengan merek dan mengabiskan lebih bnayak merek tersebut dibandingkan konsumen yang berada di tingkat yang lebih rendah. Tantangan bagi pemasar adalah mengembangkan kegiatan program yang membantu konsumen bergerak menaiki pyramid.
Ø  Model Aaker
Mantan professor pemasaraan dari UC Berkeley David Aaker memandang ekuitas merek sebagai kesadaran merek (brand awareness) , loyalitas merek dan asosiasi merek yang bersama-sama menambah atau mengurangi nilai yang diberikan sebuah produk atau jasa. Menurut Aaker , manajemen merek dimulai dengan mengembangkan  identitas merek sekumpulan asosiasi merek yang unik yang mewakili tujuan dan jajndi merek kepada pelanggan ,sebuah citra merek yang aspirasional. Identitas merek  biasanya terdiri dari 8 hingga 12 elemen yang mewakili konsep seperti lingkup produk , atribut produk, kualitas / nilai kegunaan ,pengguna, Negara asal, atribut oranisasional, kepribadian merek,dan symbol.
Aaker berpendapat bahwa identitas harus menunjukan difresiasi pada beberapa dimensi, meniratkan kesamaan pada yang lain,beresonansi dengan pelanggan, menggerakkan program membangun merek, merefeksikan budaya dan strategi bisnis ,serta kredibel.Kredibelistas bis dibangun dari bukti-bukti ,asset atau program berjalan atau inisatif strategis,atau investasi pada asset atau program batu pada program revitalisasi.


Ø  Model Resonansi merek
Model Resonansi merek juga memandang pembangunan merek sebagai sederet langkah yang menapak naik dari bawah keatas.
o   Memastikan teridentifikasinya merek oleh pelanggan dan memastikan asosiasi merek dalam pikiran pelanggan daengan satu kelas produk atau kebutuhan pelanggan tertentu.
o   Memastikan tertanamnya arti merek secara total dalam pikiran pelanggan dengan mengaitkan sejumlah asosiasi merek yang nyata dan tidak nyata secara strategis.
o   Mendapatkan respons pelanggan yang tepat dalam hubungan dengan penilaian dan perasaan terkait dengan merek .
o   Mengubah respons merek untuk menciptakan hubungan loyalitas yang intens dan aktif antara pelanggan dan merek.


Ada 6 tingkatan piramida merek :
o   Keutamaan merek adalah seberapa sering dan seberapa mudah pelanggan memikirkan merek dalam berbagai situasi.
o   Kinerja merek adalah seberapa baik produk atau jasa memenuhi keburuhan fungsional pelanggan.
o   Pencitraan merek menggambarkan sifat ekstrinsik produk atau jasa, termasuk cara di mana merek berusaha memenuhi kebutuhan psikologis atau social pelanggan.
o   Penilaian merek berfokus pada pendapat dan evaluasi pribadi pelanggan sendiri.
o   Perasaan Merek adalah respons dan reaksi emosional pelanggan terhadap merek.
o   Resonansi merek mengacu pada sifat hubungan yang dimiliki pelanggan dengan merek dan sejauh mana mereka merasikan sikron dengan merek.

v   Membangun Ekuitas Merek

Pemasaran membangun ekuitas merek dengan menciptakan struktur pengetahuan merk yang tepat untuk konsumen yang tepat. Ada tiga kumpulan utama penggerakan ekuitas merek:
1.      Pilihan awal untuk elemen atau identitas merek yang membentuk merek (namamerek,URL,logo,lambang,karakter,juru bicara,slogan,lagu,kemasan,dan papan iklan.)
2.      Produk dan jasa serta semua kegiatan pemasaran dan program pemasaraan pendukung yang menyertainya.
3.      Asosiasi lain yang diberikan secara tidak langsung ke merek dangan menghubungkan merek tersebut dengan beberapa entitas lain (orang,tempat,atau barang)

v  Memilih Elemen Merek

Elemen merek (brand element) adalah alat pemberi nama dagang yang mengidentifikasikan dan mendiferensiasikan merek. Ada enam kriteria utama untuk memilih elemen:
1.      Dapat dingat
2.      Berarti
3.      Dapat disukai
4.      Dapat ditransfer
5.      Dapat disesuaikan
6.      Dapat dilindungi

Ø  Mengembangkan Elemen Merek
Elemen merek dapat memainkan sejumlah peran pembangunan merek. Jika konsumen tidak memeriksa banyak informasi dalam mengambil keputusan produk mereka, elemaen seharusnya mudah dikenali dan diingant serta bersifat deskriptif dan persuasive. Keramahan dan daya tarik elemen merk juga dapat memainkan peranan penting dalam kesadaran dan asosiasi yang mengarah ke ekuits merek.

Ø  Merancang Kegiatan Pemasaran Holistik
Merek tidak dibangun hanya dari iklan semata. Pelanggan mengenali merek melalui banyak sentuhan dan titik kontak:observasi dan penggunaan pribadi,berita dari mulut ke mulut,interaksi dengan personel perusahaan ,pengalaman online atau telepon,dan transaksi pembayaran. KONTAK MEREK(brand contact)adalah semuah mengalaman yang membawa informasi baik positif maupun negative.
Strategi dan taktik di balik program pemasaran telah berubah dramatis dalam tahun-tahun terakhir. Pemasar menciptakan merek dan membangun ekuitas merek melalui banyak jalan seperti klub,komunitas konsumen,pameran dagang,pemasaraan acara,sponsor,kunjungna pabrik,hubungan masyarakat dan konferensi pers serta pemasaran yang bertujuan social.
Pemasaran holistic menekan tiga tema:Personalisasi,Integrasi,Internalisasi.


v  Personalisasi
Personalisasi adalah tentang memastikan merek dan pemasaran serelevan mungkin dengan sebanyak mungkin pelanggan sebuah tantangan,mengingat tidak ada dua pelangan yang identik.
Pemasaran izin sereti konsep personalisasi lain mengansumsikan konsumen tahu apa yang diinginkan.tetapi banyak kasus , konsumen mempunyai prefensi yang tidak terdefinisi  ambigu, atau mengandung konflik. “Pemasaran partisipasi” mungkin merupakan konsep yang lebih tepat daripada pemasaraan izin, karena pemasar dan konsumen harus berkerja sama untuk menemukan bagaimana perusahaan dapat memuaskan konsumennya dengan sangat baik.

v  Integrasi
Konsep ”bauran permasaran” tradisinal dan konsep “empat P” tidak cukup menggambarkan program pemasaran modern. Pemasaran Intergrasi (intergrated marketing) adalah efek tentang membaurkan dan menyesuaikan kegiatan pemasaran untuk memaksimalakan efek individual dan kolektif mereka.
Kita dapat mengevaluasi semua kegiatan pemasaran terintergrasi berdasarkan efektivitas dan efisiensi kegitan tersebut dalam mempengaruhi kesadaran merek dan menciptakan mempertahankan atau memperkuat citra merek.

v  Internalisasi.
Sekarang pemasaran harus “menjalani perjalananya” untuk menghantarkan jaji merek.merka menerapkan perspektif internal untuk memastikan karyawan dan mitra pemasaran menghargai dan memahami ide penerapan merek dasar dan bagaimana mereka dapat membantu atau melukai ekuitas merek. Penetapan Merek Internal(internal branding)adalah kegiatan dan proses yang membantu memberikan informasi dan menginspirasi karyawan.

Ø  Mengangkat Asosiasi Sekunder
Asosiasi merek “sekunder” ini dapat menghubungkan merek dengan sumber-sumber seperti perusahaan itu sendiri( melalui strategi penetapan merek ),dengan Negara atau wilayah geografis lain (melalui identifikasi asal produk)dan dengan saluran distribusi (melalui sategi saluran)begitu pula dengan merk lain (melalui bahan atau pemerekaan bersama),karakter(melalui lisensi)juru bicara (melaluipensponsoran)acara olaraga atau budaya (melaui kegitan sponsor)atau beberapa sumber pihak ketiga lain (melalui penghargaan atau ulasan).

Ø  Mengukur Ekuitas Merek
Ada dua pendekatan mengukur ekuitas merek. Pedekatan tidak langsung dan pendekatan langsung.
Pendekatan Tidak langsung menilai sumber ekuitas merek yang potensial dengan mengidentifikasi dan melacak struktur pengetahuan merek konsumen. Pendekatan langsung menilai dampak actual pengetahuan merek terhadap respons konsumen pada berbagai aspek pemasaran. “gagasan pemasaran:Rantai Nilai Merek” memperlihatkan cara menghubungkan kedua pendekatan ini.
Audit Merek (brand audit)adalah sederet prosedur yang berfokus pada konsumen untuk menilai kesehatan merek, mengungkapkan sumberekuitas mereknya dan menyarankan cara untuk meningkatkan dan mengakat ekuitasnya.
Studi Penyelusuran Merek(brand-tracking studies) mengumpulkan data kuantitatif dari konsumen secra rutin sepanjang waktu untuk memberikan informasi dasar yang konsisten tentang bagaimana kinerja merek dan program pemasaran merka pada aspek-aspek kunci. Studi penyelusuran merupakan alat untuk memahami di mana berapa banyak dan dengan cara apa nilai merek di ciptakan untuk memfsilitasi pengambilan keputusn harian.

Ø  Mengelola Ekuitas Merek
Pengolahan Ekuitas Merek yang efektif membutuhkan tindakan pemasaran jangka panjang. Karena respons pelanggan terhadap aktifitas pemasaran tergantung pada apa yang mereka ketahui tentang sebuah merek, tindakan pemasaran jangka pendek dengan mengubah pengetahuan merek sangat mempengaruhi peningkatan atau penurunan kesuksesan jangka panjang tindakan pemasaran di masa depan.
Ø  
Penguatan Merek
Ekuitas merek diperkuat oleh tindakan pemasaran yang secara kosisten menyampaikan arti suatu merek dalam hal :
1.      Produk apa yang akan di representsikan oleh merek, apa manfaat inti yang diberikan dan kebutuhan apa yang dipenuhi.
2.      Bagaimana merek membuat produk menjadi unggul, dimana asosiasi merek yang kuat,disukai dan unik harus berada pada pikiran konsumen.
Satu bagian penting dari penguatan merek adalah menyediakan dukungan pemasaran yang konsisten dalam dan jenisnya. Konsiten bukan berarti semata-mata keseragaman tanpa perubahan.Perubahan memang di perlukan pemasar harus habis-habisan melindungi dan mempertahankan sumber-sumber ekuitas merek.
Ø  Revitalisasi Merek
Perubahan selera dan preferensi konsumen , kemunculan pesaing baru atau teknologi baru atau semua perkembangan dalam lingkungan pemasaran dapat mempengarui peruntungan merek. Hal pertama yang dilakukan merevitalisasi merek adalah memahami sumber-sumber apa dari ekuitas merek yang bisa di pakai sebagai langkah awal.


v  Merencanakan Strategi Penetapan Merek
Strategi penetapan merek (branding strategy) perusahaan mencerminkan jumlah dan jenis baik elemen merek umum maupun unik yang diterapkan perusahaan pada produk yang dijualnya.
Ada tiga pilihan utama ketika perusahaan memperkenalkan produk baru.:
1.      Perusahaan dapat mengembangkan elemen merek baru untuk produk baru.
2.      Perusahaan dapat menerapkan beberapa elemen mereknya yang sudah ada.
3.      Perusahaan dapat menggunakan kominasi elemen dengan merek baru dan yang ada.
Ketika perusahaan menggunakan merek yang sudah mapan untuk memperkenalkan sebuah produk baru , produk itu disebut perluasan merek(brand extension).
Ketika pemasar menggabungkan merek baru dengan merek yang sudah ada, peluasan merek dapat di sebut submerek (subbrand).
Merek yang sudah ada melahirkan merek submerek adalah merek induk (parent brand). Jika merek induk  sudah diasosiasikan dengan berbagai produk melalui perluasan merek , merek induk dapat disebut juga merek keluarga(family brand).
Perluasan Lini(line brand) merek induk mencakup produk baru di dalam kategori produk yang lainnya saat ini, seperti rasa,bentuk,warna,bahan,dan ukuran kemasan yang baru.
Perluasan kategori(category extention), merek induk memasuki kategori produk berbeda dari kategori yang dilayanannya saat ini .
Lini merek (brand line) terdiri dari semua produk –produk asli dan juga peluasan lini dan kategori dijual dalam merek tertentu.
Bauran Merek/pilihan merek (brand mix/assortment) adalah kumpulan semua lini merek yang di sediakan pejual tertentu kepada pembeli.
Varian merek(branded variant) yaitu lini merek khusus yang disediakan untuk pengecer atau saluran distribusi tertentu.  
Produk berlisensi (licensed product) adalah produk yang nama mereknya telah dilisensikan kepada produsen yang benar-benar membuat produk.
Ø  Keputusan Penetapan Merek
Keputusan penetapan merek yang pertama adalah apakah kita akan mengembangkan nama merek untuk sebuah produk . Saat ini penetapan merek adalah kekuatan yang begitu besar sehingga hampir tidak ada barang yang tidak diberikan merek.
Ada empat strategi umum yang sering di gunakan :
1.      Nama individual
2.      Nama keluarga selimut
3.      Nama keluarga terpisah untuk semua produk
4.      Nama korporat digabungkan dengan namaproduk individual

Ø  Perluasan Merek (Brand Extension)
Banyak perusahaan memutuskan untuk melipat gandakan aset mereka yang paling berharga dengan memperkenalkan sejumlah produk baru dibawah nama merek terkuat mereka sebagian besar produk baru sebenarnya merupakan perluasan lini.
Keunggulan perluasan merek, dua keunggulan utama perluasan merek adalah bahwa mereka dapat memfasilitasi penerima produk baru dan memberikan uman balik positif kepada merek induk dan perusahaan.
Kelemahan perluasan merek, pada sisi buruknya perluasan lini dapat menyebabkan nama merek tidak terlalu teridentifikasi dengan produk manapun. Apabila perusahaan meluncurakan perluasan yang dianggap tidak tepat ,mereka dapat mempertanyakan intergritas merek atau menjadi bingung dan bahkan mungkin frustasi.


Ø  Protofolio Merek
Semua merek mempunyai keterbatasan sejau ini hanya dapat dibentangkan sejauh yang bisa dan semua segmen yang ingin dibidik perusahaan mungkin tidak memandang merek yang sama dengan rasa suka yang sama. Pemasar sering memerlukan berbagai merek untuk mengejar berbagai segmen ini. Beberapa alasan lain untuk memperkenalkan berbagai merek dalam satu kategori meliputi.
1.      Meningkatkan kehadiran di rak dan ketergantungan pengecer di toko.
2.      Menarik konsumen pencari keragaman yang mungkin dapat beralih ke merek lain.
3.      Meningkatkan kompetisi internal dalam perusahaan.
4.      Mencapai skala ekonomis dalam iklan penjualan perdaganan dan distribusi fisik.
Portofolio Merek (brand portofolio) adalah kumpulan semua merek dan lini merek yang ditawarkan perusahaan tertentu untuk dijual dalam satu kategori atau segmen pasar tertentu.


v  Ekuitas Pelanggan
Ekuitas merek harus menjadi prioritas utama bagi semua organisasi. Tujuan manajemen pemasaran adalah menghasilkan ekuitas pelanggan yang tinggi.Perspektif ekuitas merek dan ekuitas pelanggan tentu memiliki banyaj tema yang sama.Keduanya menekankan pentingya loyalitas dan ide bahwa nilai di ciptakan dengan memiliki sebanyak mungkin pelanggan yang membayar harga setinggi mungkin. Disisi lain , Ekuitas merek cenderung berfokus pada isu strategis dalam mengelolah dan menciptakan serta meningkatkan kesadaran dan citra merek dengan pelanggan. Ekuitas pelanggan memberikan panduan praktis untuk aktivitas-aktivitas pemasaran yang spesifik. Ekuitas pelanggan merupakan konsep pelengkap untuk ekuitas merek yang merefeksikan jumlah dari nilai-nilai seumur hidup dari seluru pelangan untuk sebuah merek.


Minggu, 09 Oktober 2011

pekalongan batik city


Setelah batik diresmikan sebagai warisan dunia dan telah dilegalkan oleh UNESCO, batik kini menjadi sorotan dunia internasional, dan itu menjadi suatu kebanggan bagi masyarakat indonesia terutama sentra batik di pulau jawa yaitu kota Pekalongan, jawa tengah. Pada event tertentu kota pekalongan dipenuhi para pelancong yang penasaran akan kekhasan dari batik pekalongan. Batik pekalongan sangat berbeda dari batik-batik yang berada di pulau jawa. Batik pekalongan memiliki ciri khas yaitu memvariasikan beragam warna ke dalam batik tulis, batik cap, maupun batik printing. Dan coraknya pun beragam diantaranya corak seno, terutum, lurik, dll. Para penjaja batik di pusat grosir setono, gamer, maupun langsung ke tempat pengrajin batik di kampung kauman dan pringgon, harganya sangat bervariatif berkisar 25 ribu rupiah hingga jutaan rupiah. Batik tulis merupakan aset berharga bagi para pengrajin dikarenakan harganya yang terbilang mahal.
Para pengrajin pun memvariasikan batiknya pada beragam jenis bahan, mulai dari katun, primis, dobi, fiskos, mori, sutera, dll. Sehingga para penggemar batik dapat memilih sesuai selera dan kenyamanan dalam berbusana. Semenjak UNESCO meresmikan batik sebagai warisan dunia penjualan batik di pekalongan meningkat dan pengguna batik pun sekarang ini dari berbagai kalangan, tidak hanya generasi tua generasi muda pun mulai menggandrungi batik dan bangga memakai batik.  Batik di dadaku...!!!!