Kamis, 02 Juni 2011

LANGKAH –LANGKAH PENENTUAN TARIF BOP PER DEPARTEMEN.

Langkah-langkah penentuan tariff BOP per departemen adalah sebagai berikut:
1.penyusunan anggaran BOP per departemen;
2.alokasi BOP departemen pembantu ke departemen produksi;

Ada dua macam metode alokasi BOP departemen pembantu:
a.metode alokasi langsung;
b.metode alokasi bertahap, yang terdiri dari:
1)metode alokasi kontinyu,
2)metode aljabar,
3)metode urutan alokasi yang diatur.
3.perhitungan tariff pembebanan tariff BOP per departemen.

Penyusunan anggaran BOP per departemen dibagi menjadi empat tahap:
1.penaksiran BOP langsung departemen atas dasar kapasitas yang direncanakan untuk tahun anggaran.
2.penaksiran BOP tak langsung departemen.
3.distribusi BOP tak langsung departemen ke departemen-departemen yang menikmati manfaatnya.
4.menjumlah BOP per departemen (baik BOP langsung maupun tak langsung departemen) untuk mendapatkan anggaran BOP per departemen (baik departemen produksi maupun departemen pembantu.

Contoh-contoh biaya tak langsung departemen dan dasar distribusi

Biaya tak langsung departemen dasar distribusi
------------------------------------------------ ------------------------------------------------------
Biaya depresiasi gedung meter persegi luas lantai
Biaya reparasi dan pemeliharaan gedung meter persegi luas lantai
Gaji pengawas departemen jumlah karyawan
Biaya angkut bahan baku biaya bahan baku
Pajak bumi dan bangunan (PBB) perbandingan harga pokok
aktiva tetap dalam tiap
departemen atau perbandingan
meter persegi luas lantai

Metode Alokasi Langsung.
Dalam metode alokasi langsung BOP departemen pembantu dialokasikan ke tiap-tiap departemen produksi yang menikmatinya. Metode alokasi langsung digunakan apabila jasa yang dihasilkan oleh departemen pembantu hanya dinikmati oleh departemen produksi saja.

CONTOH
PT Eliona Sari mengolah produknya melalui dua departemen produksi: Dept A dan Dept B, dan ditunjang oleh tiga departemen pembantu: Dept X, Dept Y, Dept Z. Anggaran BOP per departemen untuk tahun 2003 adalah Dept A Rp 2.175.000 ; Dept B Rp 2.620.000 ; Dept X Rp 771.000 Dept Y Rp 1.445.000 Dept Z Rp 369.000 jumlah Rp 7.380.000

Taksiran jasa departemen pembantu yang dipakai oleh departemen produksi dalam tahun 2003 tampak dalam table berikut ini:

Taksiran Pemakaian Jasa Departemen Pembantu
Oleh Departemen Produksi
PT. Eliona Sari
Taksiran Jasa Departemen-departemen Pembantu yang dipakai oleh
Departemen Produksi

Departemen Pembantu Departemen Produksi A Departemen Produksi B
Departemen Pembantu X 60% 40%
Departemen Pembantu Y 45% 55%
Departemen Pembantu Z 75% 25%

Dari data diatas maka dapat dilakukan alokasi BOP dari dept pembantu ke dept produksi sebagai berikut:

PT Eliona Sari
Alokasi BOP Departemen Pembantu ke Departemen Produksi
Keterangan Departemen Produksi Departemen Pembantu
____________________________________________________
A B X Y Z

Jumlah BOP Rp 2.175.000 RP2.620.000 Rp771.000 Rp1.445.000 Rp 369.000
__________ ___________
Alokasi BOP
Dept Z Rp276.750 Rp92.250 (Rp369.000)
Alokasi BOP
Dept Y Rp650.250 Rp794.750 (Rp1.445.000)
Alokasi BOP
Dept X Rp462.600 Rp308.400 (Rp771.000)
_________ __________ __________ ___________ _________
Jumlah alokasi
BOP dari dept
Pembantu Rp1.389.600 Rp1.195.400 0 0 0
________________________ ======= ======= =======
Jumlah BOP dept
Produksi setelah
Menerima alokasi
BOP dari dept Rp3.564.600 Rp3.815.400
pembantu

Cara menghitungnya adalah sebagai berikut:
276.750 diperoleh dari 75% X 369.000
92.250 diperoleh dari 25% X 369.000
selanjutnya silahkan anda menghitung sendiri, dan jika masih kurang jelas bisa bertanya melalui forum.

METODE ALOKASI ALJABAR.

Dalam metode ini, jumlah biaya tiap-tiap departemen pembantu dinyatakan dalam persamaan aljabar.

CONTOH
BOP langsung dan tak langsung departemen-departemen pembantu dan produksi selama tahun 2003 anggaran diperkirakan sebagai berikut:

Departemen Produksi
Departemen A Rp 9.000.000
Departemen B Rp15.000.000
Departemen Pembantu
Departemen X Rp3.000.000
Departemen Y Rp5.000.000

Jasa yang dihasilkan departemen pembantu dibagikan menurut proporsi sebagai berikut:
Jasa Departemen Dipakai
____________________________________________________
Departemen Pembantu Departemen Produksi
______________________ __________________________
Dept. X Dept. Y Dept. A Dept..B
______________________ __________________________
Jasa Departemen X - 10% 65% 25%
Jasa Departemen Y 20% - 45% 35%

Dari contoh diatas, misalkan:
X = jumlah biaya dept X setelah menerima alokasi biaya dari dept Y.
Y = jumlah biaya dept Y setelah menerima alokasi biaya dari dept X
Sehingga persamaannya adalah:
X = 3.000.000 + 0,20Y
Y = 5.000.000 + 0,10X
Dua persamaan tersebut dapat diselesaikan lebih lanjut sebagai berikut:
X =3.000.000 + 0,20Y
X = 3.000.000 + 0,20 (5.000.000 + 0,10X)
X = 3.000.000 + 1.000.000 + 0,02X
X – 0,02 X = 3.000.000 + 1.000.000
0,98 X = 4.000.000


4.000.000
X = __________ = 4.081.633
0,98

Y = 5.000.000 + 0,10 X
= 5.000.000 + 408.163
Y = 5.408.163
=========

Sehingga alokasi BOP dept pembantu ke dept produksi dilakukan seperti berikut ini:

Departemen Pembantu Departemen Produksi
_____________________________________________________
Departemen X Departemen Y Departemen A Departemen B
BOP langsung dan
Tak langsung
Dept Rp3.000.000 Rp5.000.000 Rp9.000.000 Rp15.000.000
Alokasi BOP
Dept X (Rp4.081.633) Rp 408.163 Rp2.653.061 Rp1.020.408
Alokasi BOP
Dept Y Rp1.081.632 (Rp5.408.163) Rp2.433.673 Rp1.892.857
______________________________________________________
Jumlah Rp 0 Rp 0 Rp14.086.734 Rp17.913.265
=========== ========= =========== ==========

Perhitungan:
2.653.061 = 65% x 4.081.633
1.020.408 = 25% x 4.081.633
2.433.673 = 45% x 5.408.163
1.892.857 = 35% x 5.408.163